Entah siapa yang membuat gambar kreatif ini, namun idenya bisa membuat kita tertawa. Menggunakan gambar dari produk minuman berion terkenal di Indonesia, Ia menggabungkan fenomena unik segar yang terjadi di Jombang. Jombang dua tahun terakhir ini memang sering menjadi headline surat kabar cetak maupun televisi. Pertama kita mengenal sosok Ryan di tahun 2008 dengan pembunuhan kejinya. Tahun 2009 ada dukun cilik Ponari yang memiliki batu sakti dan konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Gambar di atas dibuat mungkin ingin menunjukan rasa keprihatinan terhadap kondisi negara kita saat ini. Di tengah mahalnya biaya hidup termasuk biaya kesehatan yang semakin menjerat rakyat kecil di jurang kemiskinan, dukun cilik Ponari memberikan harapan kesembuhan bagi anggapan sebagian rakyat Indonesia. Tiap hari ada ribuan orang yang rela mengantri untuk mendapatkan air rendaman batu sakti milik Ponari.
Apakah rakyat sudah tidak percaya dengan kemampuan dokter atau malah mereka percaya tapi tidak mampu untuk membayar biaya kesehatan. Tentunya pemerintah harusnya lebih jeli menanggapi setiap fenomena yang terjadi di Indonesia. Walaupun tidak bisa dipungkiri pengobatan alternatif telah memberikan kesembuhan bagi banyak orang, baik dari lapisan bawah, menengah hingga lapisan kelas atas.
Entah sugesti atau memang kebesaran Tuhan, Musali, 60, warga Ngoro, Jombang, sembuh dari lumpuh total yang telah dideritanya selama 5 tahun setelah meminum air batu sakti milik dukun cilik Ponari. Cerita lain dari Haji Nawawi asal Jombang juga, Ia mengaku sembuh dari penyakit linu tulang yang telah diderita selama 3 tahun. Sebelumnya ia telah berobat rutin di rumah sakit namun tidak sembuh-sembuh.
Selain cerita kesembuhan, banyak juga yang tidak merasakan efek penyembuhan setelah meminum air batu sakti milik Ponari. Ada yang mengatakan diperlukan keyakinan terhadap kasiat batu tersebut. Walaupun demikian tetap saja orang mengantri untuk mendapatkannya hingga terjadi korban jiwa. Terakhir keluarga Ponari memutuskan menutup praktek dukun cilik Ponari karena Ponari kewalahan melayani “pasiennya”.
Ketua Komnas perlindungan Anak, Kak Seto bahkan harus turun tangan karena aktifitas ini menyebabkan si Dukun Cilik harus meninggalkan bangku sekolah. Walaupun menurut pengakuan Ponari, Ia senang menyembuhkan orang namun kalau ramai ia bisa kelelahan dan jatuh sakit.
Ya demikianlah kondisi kita saat ini, kita bisa menyebut fenomena-fenomena ini unik di dunia, mulai dari berebut sakat, premanisme, korban lumpur lapindo, hingga fenomena Dukun Cilik Ponari. Semua ini tak lepas dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan kemiskinan yang mendera negeri ini. Selain itu hal ini merupakan cermin dari keputusasaan masyarakat kecil terhadap kehidupannya. Ada pepatah mengatakan pemimpin mencerminkan bawahannya. Semoga pemerintah memiliki solusi yang jitu bukan hanya janji-janji politikus ketika berkampanye.
3/06/2009
PONARI SWEAT
Label: INDONESIA IN NEWS
Diposting oleh billyabe di 14.15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar