Program stimulus President Obama akhirnya disetujui oleh House of Representatives (DPR) melalui voting 244-188, hanya ada 11 anggota DPR dari partai Demokrat yang menolak paket tersebut,meskipun anggota DPR dari partai Republik menolak paket tersebut tetapi tidak mengalami hambatan yang berarti.
Paket stimulus yang senilai USD 819 miliar (sekitar Rp 9.000 triliun) digunakan untuk menstimulisasi ekonomi AS lewat pemberian keringanan pajak serta penciptaan lapangan kerja. Stimulus itu meliputi pemotongan pajak USD 275 miliar, USD 60 miliar untuk belanja infrastruktur, USD 41 miliar untuk modernisasi sekolah-sekolah di AS, USD 30 miliar untuk pembangunan jalan tol, serta USD 6 miliar untuk membikin saluran broadband internet.
Sayang, meski paket stimulus Obama mendapatkan lampu hijau dari parlemen, pasar finansial belum merespons positif. Tadi malam, indeks saham Dow Jones di Bursa Efek New York (NYSE) pada sesi pembukaan tersungkur 98,69 poin (1,18) ke level 8.276,76.
Anjloknya penjualan rumah di AS sebesar 14,7 persen selama Desember 2008 memberikan sentimen negatif di pasar. Merujuk data Departemen Perdagangan AS, angka penjualan Desember lalu adalah yang terendah sejak 1963.
1/30/2009
PAKET OBAMA MULUS
Label: WORLD IN NEWS
Diposting oleh billyabe di 12.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar